Senin, 29 April 2019

Silaturahim Ke Pondok Pesantren Al-Abshori Kuningan



Laporan Observasi
(Observasi Lapangan di PONDOK PESANTREN AL-ABSHORI)
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Hadits Tarbawi

Dosen Pengampu :
Dra. Hj. Umamatul Khaeriyah, M.A
Jurusan/Kelas/Semester : PAI/A/III




Disusun Oleh  :
1. Muhammad Rizal ‘A      (1608101010)             6. Izki Nur F               (1608101040)
2. Jaenudin                         (1608101027)             7. Eni Rohayati           (1608101039)
3. Rini N                             (1608101011)             8. Hanjar Al Aziziah   (1608101030)
4. Mira K                             (1608101031)             9. Tanti Onaepit          (1608101032)
5. Devi Yulianingsih          (1608101002)             10 Sidik Hamdani       (1608101018)

Jurusan/Kelas/Semester : PAI/A/III
2017/2018
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon
Jl.Perjuangan By Pass Sunyaragi Cirebon


PENDAHULUAN
A.    Tujuan Observasi
Observasi ke pondok pesantren ini merupakan saah satu tugas dari mata kuliah Hadits Tarbawi yang dimaksudkan untuk membuat mahasiswa PAI sebagai calon pendidik khususnya calon guru agama baik di lembaga formal seperti sekolah dan madrasah bahkan tidak menutup kemungkinan sampai menjadi pendidik di pondok pesantren baik modern maupun klasik (salaf) mengetahui bagaimana proses pendidikan Islam khususnya dalam konteks pondok pesantren lebih khusus lagi observasi ini bertujuan untuk mengetahui metode apa saja dan bagaimana saja yang diimplementasikan dalam pendidikan Islam khususnya dalam pendidikan Islam pada wilayah pondok pesantren.
Pondok pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan non-formal yang tersebar di Indonesia. Di mana pondok pesantren lahir di tengah-tengah masyarakat. Setiap pondok pesantren memiliki ciri khas yang berbeda-beda tergantung dari bagaimana pemimpinanya dan metode apa saja yang diterapkan dalam pembelajarannya. Nama pondok yang kami observasi yaitu Pondok Pesantren Al-Abshori di Kecamatan Lengkong Kabupaten Kuningan.
B.     Gambaran Umum Keadaan Lembaga Pendidikan yang Diobservasi

Pondok pesantrean Al- Abshori didirikan sekitar januari 1947 oleh bapak kiyai KH. Abdurrohman (Alm) di Desa Karangtawang Kec./kab. Kuningan Provinsi Jawa Barat 455333. Pondok Pesantren Al-Abshori di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Karangtawang (YASPIKA). Pondok pesantrennya merupakan Pondok Pesantren Salafiyah.
C.    Visi, Misi dan Tujuan
VISI
Terwujudnya generasi Muslim yang cerdas, terampil, berdaya saing dan berakhlak mulia.
MISI
Menyelenggarakan pendidkan yang berkualitas unggulan berazaskan Al Qur’an dan As Sunnah, bermanhaj Salafus Shalih dengan upaya menata Ruhaniyah Imaniyah.


TUJUAN
1.      Membina santri/siswa dengan tuntutan aqidah sunah waljamaah dengan kajian kitab kuning.
2.      Membantu pemerintah dalam rangka menciptakan manusia Indonesia yang berkualitas sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) yang diperlukan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya.
D.  OUT PUT
Diharapkan santi/siswa yang lullus dari pondok pesantren Al Abshori ini memiliki kecakapan :
1.      Memiliki hafalan Al Qur’an minimal Juz ‘Ama
2.      Memiliki hafalan Hadits minimal haditsAl-Arba’ain An-Nawawi
3.      Memiliki hafalan ilmu Alat seperti Nadzom Al Jurumiyah, Al ‘imrithi, Alfiyah Ibnu Malik dan sebagainya.
4.      Memiliki keterampilan sebagai dasar pokok agar mampu hidup mandiri di masyarakat.
5.      Mampu berbicara dan menghafal kitab kuning serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
E.   SARANA DAN PRASARANA
Jenis Sarana dan Prasarana
No
Jenis Sarana
Keadaan
1
Luas Gedung

Luas tanah 524 m2
Luas Bangunan 324 m3
2
Tempat penyelenggaraan kegiatan
Aula / Madrasah / Masjid
3
Status Bangunan / Gedung Lembaga
Milik Pondok Pesantren
4
Sarana Belajar

Ruang belajar
4
Unit
Meja & Kursi
40
Set
Papan Tulis
6
unit
Lemari / rak buku
3
Unit
Mesin tik
2
unit
Komputer
1
Unit
Printer
1
unit
Bahan ajar
35
Judul
Bahan bacaaan
45
judul
Listrik
1200
3 kwh
5
Sarana olahraga dan kesenian
Meja tenis
1
Unit
Bola sepak
4
buah
Kaos team
1
Set
Bola volly
2
buah
Raket bulu tangkis
-
Buah
Alat marawis
1
set
Alat rebana
1
Set
Rolling
1
set
Keyboard
1
set
6
Sarana kopersi santri
Kantin
1
Lokasi
7
Sarana ibadah
Mushola
1
lokasi
8
Sarana konsumsi
Dapur umum
2
Lokasi
9
Sarana air bersih
Sumur dan mata air
2
-
Bak mandi / WC
8
Lokasi
10
Kamar tidur
16
Lokasi
F.   KEADAAN SANTRI DAN TENAGA PENGAJAR
1.      Keadaan Santri
a.    Santri yang mondok / mukim
Jumlah santri yang mondok / mukim                     46 orang
b.         Santri yang tidak mondok/ tidak mukim
Jumlah santri yang tidak mondok / tidak mukim   51 orang
                               Jumlah                                     97 orang
2.      Keadaan Kyai/Nyai dan Ustadz/Ustadzah Pondok Pesantren Al Abshori
Keadaan Kyai/Nyai dan Ustadz/Ustadzah Pondok Pesantrean Al Abshari Desa Karangtawang kec./kab. Kuningan adalah sebagai berikut :

NO
NAMA
STATUS
PENDIDIKAN
1
K.H. M. AMILUDIN
KYAI
PESANTREN
2
K.H. MIFTAH AR ROSYID
KYAI
PESANTREN
3
IYAN ANWAR FAUZI AR
USTADZ
MAN & PESANTREN
4
M. LABIEB FAHMI
USTADZ
PESANTREN
5
NYAI HJ.ST.BARKAH, S.Pd.I
USTADZAH
S1
6
NYAI SA’DIYAH RAHMANI
USTADZAH
MAN & PESANTREN
7
NYAI HJ. TITI LATIFAH AR
USTADZAH
PESANTREN
8
NYAI ELI FAHMI
USTADZAH
PESANTREN
G.      KURIKULUM DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
1.      KURIKULUM
Kurikulum pesantren yang dititkberatkan dalam pembinaan aqidah, akhlak, ibadah agar menjadi lurus dan benar sesuai dengan pemahaman ulama shalih dengan kajian kitab kuning.
2.      PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Pelaksanaan pembelajaran di Pondok Pesntren Al Abshori Desa Karangtawang kec./kab. Kuningan sebagai berikut :

a.    Jadwa kegiatan
Kegiatan pembelajaran di laksanakan 4 (empat) kali dalam sehari semalam:
Pagi    :Pukul 05.00 s/d 08.00 WIB   = 3 jam
Siang  :Pukul 13.00 s/d 15.00 WIB   = 2 jam
Sore    :Pukul 16.00 s/d 17.00 WIB   = 1 jam
Malam            :Pukul 20.00 s/d 22.00 WIB   = 2 jam
b.    Mata pelajaran dan kitab yang digunakan
1)   Aqidah / ilmu Tauhid
Kitab yang digunakan adalah Tijan Darori, Fathul Majid, Aqidah Al diniyyah, Matan Al Bajuri, Kifayatul Awam, Al Jawahirul Kalamiyah.
2)   Ilmu Fiqh
Kitab yang dipelajari diantaranya Sulamul Munajat, Safinatun Najat, Sulam Taofiq, I’anatut Al Tholibin, Kifayatul Akhyar, Taqrib, Riyadhul Badi’ah, Fathul Mui’in
3)   Ilmu Tajwid (Makhroj Al Qur’an)
Kitab yang digunakan adalah Sifa Al Jinan, Juz A’ma dan Al Qur’an.
4)   Akhlak/Tasawuf
Kitab yang digunakan adalah Akhlaq Linanin, Akhlak Liibanat, Taysir Al Khallaq, Ta’lim Al Muta’allim, Bidayat Al Hidayah
5)   Bahasa Arab / Nahwu Sharaf
Kitab yang digunakan adalah Awamil, Al Jurumiyyah, Kayini Nadzam Maqsud, Imriti, Al Fiyah.
6)   Tafsir
Kitab yang digunakan adalah Tafsir Yaasin, Tafsir Jalalain, Tafsir Al Maroghi.
7)   Hadits
Kitab yang digunakan adalah Hadits Arba’in Al Nawawi, Bulughul Mahrom, Tsalats Al asa’il, Shahih Al Bukhari, Shahih Muslim, Riyadus Shalihin.
8)   Tarikh/Sejarah Islam
Kitab yang digunakan adalah kitab Khulasoh Nurul Yaqin, Qishatul Mi’raj, tarikh Al Islam, Nurul Yaqin dan Suroh Nahawiyah.


9)   Ushul Fiqh
Kitab yang digunakan adalah Waraqatul Dhiniyah A’la Syaih Al Waraqat, Farabi Al Bahiyyah, Bidayatul Mujtahid
10)         Khot Al-Qur’an/Kaligrafi Al-Qur’an
Buku yang diajarkan salah satunya adalah buku serial Bina Kreativitas Anak dan Mitra Muda “Belajar Kaligrafi” karangan kaligrafer Indonesia Drs. H. D. Sirojuddin AR mulai jilid 1 (satu) sampai dengan jilid 7 (tujuh).
11)         Praktek Ibadah
Dalam rangka pemantapan kegiatan ibadah para santri disamping teori juga dilaksanakan praktek kegiatan ibadah baik yang berhubungan dengan kegiatan ibadah Mahdhoh dan Ghoir Mahdhoh.
H.  KEGIATAN-KEGIATAN PONDOK PESANTREN
Kegiatan di Pondok Pesantren Al Abshori adalah :
1.    Pendidikan Dakwah
2.    Pondok Pesantren Salafiyah
3.    Majlis Taklim
4.    Kursus Kaligrafi Al Qur’an
5.    Kursus Kesenian Marawis dan Gambus
6.    Olah raga







I.       Proses Observasi
Hari/tanggal: jum’at-sabtu 11-12 November 2017
            Pada hari minggu sekitar jam 09.30 kami datang kepondok Al-Abshori, kemudian kami mendatangi rumah dari kyianya (pengajar) dan bertemu dengan ibu Hj, Titi Latifah sebagai anak dari pemilik pondok Al-Abshari sekaligus pengajar di pondok tesebut dan  istri dari bapak H. Miftah Ar-Rasyid, dan meminta izin untuk mengikuti proses pembelajaran di pondok ini. Kemudian kami diizinkan untuk mengikuti proses pembelajaran tersebut sambil mengamati prosesnya, dan dilanjut dengan wawancara dengan ibu Hj. Titi sebagai pengasuh sekaligus pengajar. Wawancara tersebut berisi mengenai latar belakang pondok Al-Abshori dan menanyakan seputar metode yang digunakan dalam proses pembelajaran di pondok tersebut dan pelajaran-pelajaran apa saja yang dipelajari.
            Ketika wawancara berlangsung, adzan dzuhur pun berkumandang dan kami pun menyelesaikan wawancara tersebut sampai selesai. Kemudian kami melaksanakan shalat dzuhur berjama’ah, untuk laki-laki di mushala pondok dan untuk perempuannya di kobong putri. Setelah shalat berjama’ah kami berkenalan dengan santri putri dan mengobrol dengan para santri perempuan.
            Pada pukul 13.30 kami mengikuti proses pembelajaran dengan para santri. Kami mengikuti proses pembelajaran pada kelas tingkat bawah dan kitab yang dipelajari pada saat itu, yaitu kitab Safinah dan Jurumiyah. Adapun metode yang digunakan saat pembelajaran yaitu lugotan, ceramah, bandungan, sorogan, syairan dan metode tartil pada pembelajaran Al-Qur’an. Walaupun pondok ini berada di daerah sunda namun lughotan yang dipakai dalam pemaknaan kitab menggunakan lughotan jawa, dengan tujuan agar para santri bisa melughat dengan bahasa jawa yang lebih mudah, dan hal tersebut merupakan keunikan tersendiri, karena pengajar lulusan dari ponpes salafiyah sunda namun metode lughat yang dipakai adalah lughat jawa.
            Pada saat proses pembelajaran yang kami ikuti berlangsung, guru membaca kitab beserta maknanya dan para santri mendengarkan sambil memahami apa yang diucapkan olehguru dan memperhatikan kitabnya masing-masing. Kemudian setelah guru selesai membacanya kemudian semua santri diperintahkan untuk membaca apa yang telah dibaca oleh guru dan dilanjut dengan menunjuk salah seorang santri putra dan puteri untuk membaca apa yang telah dibaca oleh guru tadi. Setelah itu, guru menjelaskan kepada santri apa yang telah dibacanya tadi.
            Untuk menunjang proses pembelajaran di pondok, santri harus mengikuti metode sorogan dalam pelajaran kitab safinah, jurumiyah, tasrifan dan setoran juz ‘ama bagi santri perempuan. Karena dalam ilmu nahmu dan sharaf harus hafal terlebh dahulu nadzom jurumiyah agar dalam mempelajari kitab lainnya lebih mudah, karena nahwu adalah ibunya ilmu dan sharaf adalah ayahnya ilmu, itu dalam istilah kitabnya.
            Kemudian setelah proses pembelajaran berakhir, kami berfoto dengan para santriwan santriwati untuk dokumentasi. Kemudian kami pamitan kepada bapak dan ibu ustadznya.
ISI

A.    Data diri dan Pengalaman Guru Pengajar
Data diri pengajar :
Nama                           : KH. Miftah Ar Rosyid
Tempat, tanggal lahir  : 24 Oktober 1973
Alamat                                    : Dusun Pasawahan Desa Karangtawang Kec. Kuningan
                                      Kab. Kuningan Jawa Barat
Pendidik                      : 1. SD Garut
                                      2. Mondok di Bogor
                                      3. Mondok di pondok pesantren Raudhlatut Thalibin
                                          Lengkong
Pengalaman Mengajar : Mengajar di pesantre dari tahun 1997
           

Nama                           : H. Titi Latifah
Tempat, tanggal lahir  : 27 Februari 1974
Alamat                                    : Dusun Pasawahan Desa Karangtawang Kec. Kuningan
                                      Kab. Kuningan Jawa Barat
Pendidikan                  : 1. SD Karangtawang
                                      2. MTs Yaspika Karangtawang
                                      3. Mondok di Pesantren Purwasari Kec. Garawangi
                                      4. Mondok di Tasik
Pengalaman Mengajar : Mengajar di pondok pesantren dari tahun 1995
           


Bidang-bidang
1.      Pendidikan dan pengajaran     : 1) KH. M. Amiludin
  2) KH. Miftah Ar Rosyid
2.      Sarana Prasarana                     : 1) Drs. H. Djejen Zaenuddin
  2) Nana Nasyiruddin, S. Pd. I
3.      Keamanan dan kesehatan       : 1) H. Uud Mas’udin, S. Ag
  2) Dra. Hj. Aah Marfu’ah
4.      Logistik                                   : 1) Hj. Siti Barkah, S. Pd. I
  2) Idah Sa’adiyah Rahman
5.      Humas                                     : 1) Drs. H. Mauluddin anwar
  2) Ika Riska Setiawati


B.     Metode yang Digunakan
1.      Paham setelah hafal (  (الفحم بعد الحفظ
v  Kitab Kuning
2.      Hafal setelah paham (  (الحفظ بعد الفحم
v  Tikrar
Tikrar merupakan metode menghafal dengan mengandalkan ketelatenan atau ketekunan dalam membaca yang dilakukan secara continue atau istiqomah yang Insya Allah akan hafal dengan sendirinya.


v  Bandungan
Metode bandungan merupakan metode yang digunakan dalam proses pembelajaran di pondok pesantren, khususnya pada kitab kuning. Kiyai membacakan, menerjemahkan, dan menerangkannya. Sedangkan, santri atau murid mendengarkan, menyimak, dan mencatat apa yang disampaikan oleh kiyai yang memberi pengajian tersebut.
v  Sorogan
Secara bahasa, sorogan berasal dari bahasa sorog, yang artinya menyodorkan materi yang ingin dipelajarinya sehingga mendapatkan bimbingan secara individual atau secara khusus.
v  Syairan
Metode syairan merukan metode yang digunakan dalam pembacaan kitab kuning atau nadzom. Membacanya dengan dilagukan atau disyairkan bersama-sama semua santri.

C.    Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Metode Tersebut
v  Kelebihan
1.      Tikrar
Ø  Melatih kesabaran karena harus telaten dan istiqamah.
2.      Bandungan
Ø  Lahirnya sikap takdim kepada kiyai, penulis dan kitab, karena sebelum mengaji perlu ada hadhoroh (mendo’akan dengan mengiimkan al-fatihah) kepada penulis kitab agar para santri dapat dengan mudah menguasai kitab yang dimaksud. Bila membawa kitab harus didekap didadanya dan bila disimpan sebisa mungkin tidak besentuhan dengan kaki.
Ø  Lahirnya kesungguhan belajar, karena jika ketinggalan dalam bandungan, maka santri akan ketinggalan dalam meloghat. Sehingga harus mengejar dengan mengikuti pasaran.
3.      Sorogan
Ø  Kiyai dapat membimbing, mengawasi, dan menilai kemampuan santri secara langsung.
Ø  Efektif untuk mendorong peningkatan kualitassantri tersebut.
Ø  Mengajarkan kesabaran, ketaatan, dan disiplin pada santri.

4.      Syairan
Ø  Efektif untuk memberikan kebiasaan kepada para santri untuk membaca kitab
Ø  Tidak jenuh ketika pembelajaran berlangsung
Ø  Membiasakan membaca, sehingga memberi kelancaran santri memahami dan menghafal kitab tersebut
v  Kekurangan
1.      Tikrar
Ø  Menghabiskan waktu yang cukup lama karena harus dibaca berulang-ulang.
Ø  Terkadang membuat jenuh santri
2.      Bandungan
Ø  Minim terjadinya proses dialog.
Ø  Jika tertinggal dalam bandungan, santri akan tertinggal dalam meloghat
3.      Sorogan
Ø  Hanya boleh menerima tambahan pelajaran bila telah berulang-ulang mendalami pelajaran sebelumnya.
Ø  Minim terjadinya proses dialog.
4.      Sorogan
Ø  Banyak yang mengantuk karena terbawa syair yang dilagukan





PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.    Pondok pesantren Al-Abshori merupakan salah satu pondok pesantren yang bertempat di Jl. Eyang Hasan Maolani RT. 07 RW.01 Dusun Pesawahan Desa Karangtawang Kec./kab. Kuningan Provinsi Jawa Barat 455333. Bapak KH. Miftah Ar Rosyid dan Ibu H. Titi Latifah adalah pengasuhnya. Pondok pesantren tersebut didirikan sekitar tahun 1947 dengan jumlah santri  menetap sekitar 46 orang. Tujuan awal beliau membangun pondok pesantren ini adalah untuk kemaslahatan ummat dan kepentingan ummat serta pada akhirnya menjadi milik ummat. Metode yang digunakan diantaranya metode tikrar, metode bandungan, metode sorogan dan syairan. Namun tiap metode pasti ada kekurangan dan kelebihannya masing-masing.
B.     Saran
Saran dari tim observasi terhadap pondok Al-Abshori ialah   meningkatkan lagi promosi pondoknya agar lebih banyak menarik minat orang untuk menuntut ilmu di sana. Dari metode yang   digunakan di pondok pesantren Al-Abshori masih banyak menggunakan metode klasikal dan kurang memadukan metode yang lebih modern, padahal ketika dikolaborasikan dengan metode yang lebih modern akan membuat penyampaian materi jadi lebih mudah diserap dan dipahami oleh santri serta manjauhkan kesan pondok pesanren yang dianggap kuno.


Lampiran 1

PONDOK PESANTREN SALAF AL ABSHORI
Sekretariat : Jl. Eyang Hasan Maolani RT. 07 RW.01 Dusun Pesawahan Desa         Karangtawang Kec./kab. Kuningan Provinsi Jawa Barat 455333
 


SUSUNAN KEPENGURUSAN PONDOK PESANTREN SALAF AL-ABSHORI

Pelindung        : Kepala Desa Karangtawang
Ketua              : Drs. KH. Hafidin Achmad
Wakil               : Drs. H. D. Sirojuddin AR, M. Ag
Sekretaris        : Drs. H. D. Nurdin, M. Si
Wakil               : Rachmat Jatnika, S. Kom
Bendahara       : Iyan Anwar Fauzi AR
Wakil               : Hj. Titi Latifah AR





Lampiran 4
Dokumentasi Pondok