Sabtu, 27 April 2019

Muslimah Preneurship


LAPORAN OBSERVASI ENTREPRENEURSHIP PENDIDIKAN
Muslimah Preneurship
Disusun untuk Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah Entrepreneurship Pendidikan
Pada Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)
Tahun Akademik 2018/2019

Dosen Pengampu:
Dr. H. Taqiyuddin Masyhuri, M.Pd.


Disusun Oleh Kelompok 4 :
Rini Nur ’Aeni          (1608101011)
Prasetio                       (1608101035)
Dedeh Intan P             (1608101038)


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
TAHUN AKADEMIK 2018/2019








A.    PENDAHULUAN
            Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan guna  terciptanya seseorang yang berkualitas dan berkarakter yang memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan bagi dirinya dan masyarakat. Maka dari itu pendidikan menjadi bagian terpenting dalam kehidupan manusia.
             Pendidikan sendiri banyak macamnya salah satu diantaranya yaitu muslimah enterpreneurship. Pentingnya pendidikan bagi muslimah tidak terlepas dari perannya  yang sangat sentral dalam pendidikan anak-anak kelak, artinya muslimah merupakan figur inti bagi pendidikan dalam ranah domestik rumah tangga nya. Muslimah adalah ujung tombak pendidikan masyarakat dalam mengembangkan budaya, sosial sastra, politik hingga agama. Peran muslimahpun  telah dicatat oleh sejarah yang mana peran pendidikan itulah yang menjadi kekuatan besar dalam mengembangkan peradaban umat, serta  lemahnya pendidikan akan berpengaruh besar pada lemahnya umat Islam.
             Oleh karena itu sebagai pendidik muslimah harus menjadi contoh bagi peserta didiknya, agar merekapun mampu mengubah perkembangan zaman menjadi lebih baik.  Apabila pendidikan muslimah seorang pendidik lemah maka akan lemah pula pendidikan muslimah bagi peserta didik .

B.     Kajian Teoritis
Edupreneurship adalah gabungan dari dua kata, yaitu education (pendidikan) dan preneurship (kewirausahaan), jadi eduprenurship adalah program pelatihan yang diperkenalkan kepada masayarakat umum; program pelatihan memperkenalkan konsep entrepenurship dengan dilengkapi contoh aplikasinya melalui proses pendidikan. Preneurship atau kewirausahaan adalah proses menciptakan suatu nilai yang berbeda, dengan mencurahkan waktu dan upaya uang diperlukan, memikul resiko-resiko finansial, psikis dan sosial yang menyertai, serta menerima penghargaan/imbalan/apresiasi dan kepuasan pribadi. Sasaran eduprenership adalah education/ teacher sebagai pelaku prenership bagaimana education/teacher menjadi pendidik/guru yang kreatif dan produktif. Tenaga pendidik yang memiliki jiwa edupreneurship ataupun jiwa entreprenership, seorang pendidik harus bisa menjadi seorang preneurship yang hanadaldi bidang pendidikan namanya eduprenership.
Pembelajaran dengan satuan edupreneurship sangatlah penting mengingan perkembangan IPTEK begitu cepat yang menuntut pendidik harus selalu up to date. Para pendidik tidak boleh Gaptek, sebab dengan menguasai IT seorang pendidik dengan mudah berkreasi dalam proses belajar (PBM). Seorang pendidik tidak boleh kalah dengan peserta didik, karena bisa jadi peserta didik lebih dahulu tahu informasi pengetahuan via internet dari pada pendidik. Harapannya setiap pendidik harus terlebih dahulu menyerap informasi serta mampu menyalurkan kompetensi yang dimiliki. Disinilah seorang pendidik diuji untuk keberhasilannya dalam melaksanakan PBM bagi peserta didik. Berbagai kiat kreativitas yang produktif dari pendidik, maka keberhasilan mencetak sebuah kualitas sangatlah sulit diraih.
Kenyataannya  masih banyak pendidik yang belum kreatif dan produktif . padahal banyak cara untuk bisa menumbuh kembangkan kreativitas dan produktifitas dari seorang pendidik. Jadi tidak hanya sebatas membelajarkan seperti bentuk ceramah umum di depan kelas. Pendidik kreatif adalah pendidik yang tak pernahpuas dengan apa yang disampaikannya, kepada pesertsa didik. Dia berusaha menemukan cara-cara baru untuk menemukan potensi atau bakat unik peserta didiknya. Baginya, setiap tahun harus ada kreativitas yang dikembangkan dalam dirinya, sehingga materi yang disampaikannya tidak melulu itu-itu saja setiap tahunnya.[1]
Karakteristik enterpreneur yang sangat dibutuhkan oleh peserta didik antara lain percaya diri, yakni keyakinan pada diri sendiri, kemandirian, semangat, ptimis dalam hidup. Untuk menanamkan dan menumbuhkan mentalm enterpreur dalam diri peserta didik terdapat beberapa tahap pencepaian yakni:
1.      Transformasi pola pikir pada suatu yang positif, pada sikap dan motif untuk berubah kearah yang lebih baik.
2.      Transformasi cara berfikir, dari sekedar mengandalkan logika menjadi pikiran yang kreatif dan inofatif, bahkan terkadang harus berpikir dengan cara yang tidk lazim.
3.      Action ketika pola pikir sudah berubah dan cara berpikir telah dibenahi tahap selanjutnya ialah beraksi yakni, menunjukan keteramilan untuk mencari peluang dalam menuangkan kreativitas dan inovasi           
Oleh karena itu aplikasi edupreneurship arahnya ialah pembentukan mental dan jiwa enterpreneur dalam upaya mencapai kesuksesan dalam bidang pendidikan. Edupreneurship bukan bertujuan menjadikan peserta didik sebagai pengusaha namun lebih kepada karakter edupreneur dalam bidang pendidikan, oleh karena  itu hasil dari pendidik harus mampu menanamkan dalam dirinya sebagai muslimah enterpreneurship agar mampu mencontohkan kepada peserta didik menjadi lebih baik.
Muslimah entreprenurship adalah pendidik/ guru  perempuan yang menjadi aktor dalam lembaga pendidkan yang memiliki tantangan luar biasa untuk menjadi enterpreneur  yang profesional, yang mana sebagai muslimah enterpreneur itu mampu menunjukkan jati dirinya dengan personality dan karakteristik yang khas sebagai seorang muslim yang mampu menjalankan nilai-nilai keisilamannya, serta menjadi modal dasar dalam aktivitas usahanya. Dengan demikian seorang muslimah enterpreneur harus berani melakukan perubahan yang dimulai dengan modal pengetahuan kemudian diimplementasikan dalam inivasi-inovasi. [2]
Secara teoritis manusia memiliki potensi yang sama sebagaimana dikemukakam para ahli. Karakteristik itu akan muncul karena dipengaruhi oleh faktor-faktor internal maupun eksternal manusia, konsep dasar enterpreneurship ditinjau dari sejarah kehidupan Rasulullah adalah dibangun dengan integritas, loyalitas, profesional, dan spiritual. Sejumlah karakteristik yang harus dilakukan oleh seorang muslimah enterpreneurship diantaranya adalah kejujuran, kebenaran, keadilan, cinta kepada Allah adalah prioritas, penyayang, dapat dipercaya, istiqamah dan motivasi untuk membantu orang lain. Karakteristik muslimah enterpreneurship menurut para ahli dan akademisi Muslim sebagai berikut :[3]
1.      Takwa sebagai kerangka kerja
2.      Ibadah kepada Allah SWT adalah prioritas
3.      Moralitas yang tinggi
4.      Terpercaya
5.      Konsen terhadap kesejahteraan
6.      Pengetahuan yang luas
7.      Peduli terhadap lingkungan sosial
Selain itu muslimah juga memiliki peran yang sangat signifikan yaitu Peranan wanita sholehah sebagai istri sangat penting, istri yang sholeh dan berakhlak baik dapat menjaga kehormatan keluarganya, dalam islam masalah keluarga merupakan salah satu bagian terpenting yang banyak diatur. Untuk itu memilih calon istri ditekankan agar diutamakan agamanya, karna seorang wanita itu akan menjadi contoh untuk anak-anaknya,serta menjalankan syariat islam dalam keluarganya. Selain itu peranan seorang wanita yaitu menjadi  seorang istri yang mampu menjadi pendamping pemimpin baik pemimpin keluarga atau pemimpin masyarakat ( suami ) yang mampu mengarahkan , dan mampu mensuport serta saling mengingatkan.
Pembina kepribadian utama bagi anak pertama adalah ibu, dalam agama islam kedudukan seorang ibu sangat tinggi, ibu adalah madrasah yang pertama dan utama bagi anak,  bahkan dikatakan oleh Nabi Muhammad s.a.w sebagai berikut :
اَلْجَنَّةُ تَحْتَ أَقْدَامِ الأُمَّهَاتِ
Artinya :
“syurga itu terletak di bawah telapak kaki ibu”
C.      Kajian Empiris
1.      Sejarah berdirinya sekolah SMAN 1 DUKUPUNTANG
Pada hari jum’at tepatnya tanggal 12 April 2019, kami melakukan observasi ke SMA Negeri 1 Dukupuntang  yang beralamat di Jl. Nyi Ageng Serang Desa Sindang Mekar Kec. Dukupuntang, Cirebon 45652. SMAN 1 Dukupuntang semula bernama SMA Negeri 2 Sumber, karena lokasi sekolah pada waktu itu  berada di wilayah Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon. SMA Negeri 2 Sumber resmi berdiri berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah No. 479/C/Kep/1995 tanggal 1 September 1995.
Dalam proses pembentukannya SMA Negeri 2 Sumber merupakan sekolah filial/kelas jauh SMA Negeri 1 Sumber,  yang pada waktu itu Kepala Sekolahnya dijabat oleh Bapak Drs. Maskun Disastra. Pada tahun pelajaran 1993/1994 untuk pertama kalinya menerima siswa baru sebanyak 120 orang untuk tiga kelas. Proses belajar mengajarnya bertempat di SMA Negeri 1 Sumber, dan sebagai penanggung jawab hariannya adalah Bapak Drs. Aoh Riyadipraja. Sehingga pada tahun pelajaran 1994/1995 semester 1 bulan Juni 1994 pembangunan gedung SMA Negeri 2 Sumber telah rampung dan siap digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
2.      Jumlah Peserta Didik
Jumlah peserta didik di SMAN 1 Dukupuntang sebanyak 1021 kelas X sebanyak 383 siswa, kelas XI 340 siswa, dan kelas XII 298 siswa, sedangkan jumlah peserta didik berdasarakan program/jurusan yaitu jurusan IPA 626 siswa dan 395 siswa jurusan IPS.
3.      Muslimah enterpreneurship di SMAN 1 Dukupuntang
Kami mewawancarai salah satu pendidik yangmana beliau adalah seorang guru BK yaitu Ibu Windari  Pandanita, S.Pd M. M. Riwayat beliau, TK Bandung, SD Bandung, SMP Bandung, SMA Cirebon, S1 Universitas Muhammadiyah Jakarta, dn S2 di Universitas Muhammadiyah Cirebon.
Menurut  Ibu  Windari Pandanita, S.Pd M. M, dalam perkembangan sebagai peserta didik terdapat 9 perkembangan salah satunya yaitu kematangan peran sebagai laki-laki dan sebagai perempuan, dengan adanya guru  BK sebagai bengkelnya akhlak maka bagaimana peran laki-laki sebagai laki-laki serta peran perempuan sebagai perempuan sesuai perkembangan zaman, yang mana seorang laki-laki akan menjadi seorang kepala keluarga dan perempuan akan menjadi ibu rumah tangga, disitulah pengantar bagaimana sebagai seorang perempuan untuk menjaga moral, etika, dan penampilan.
Beliau mengatakan bahwa menjadi muslimah enterpreneurship itu adalah muslimah yang mandiri, yang dapat berkarya, dapat memunculkan potensi dirinya karena setiap orang memiliki kelebihan maka harus dikembangkan, selalu positif thinking, bahkan setiap perempuan itu harus lebih bisa eksis, apapun itu harus menjadi seorang yang maksimal serta melakukan pekerjaan apapun dengan ikhlas.
Beliau selalu memberikan motivasi kepada peserta didik khususnya untuk perempuan agar selalu semangat dengan  apa yang mereka punya dan apa yang mereka bisa. Perempuan itu bukan hanya sebagai dapur sumur kasur saja akan tetapi menjadi perempuan itu harus kreatif dan inovatif.
Dengan demikian adanya Pendidikan Agama Islam, itulah dasar keseluruhan untuk menjadi  muslimah enterpreneurship. Selain itu, muslimah enterpreneurship harus memiliki karakter yang berorientasi pada tugas dan hasil, maksudnya ialah sikap amanah dalam menjalankan pekerjaan sehingga hasilnya akan memuaskan. Proses dan tugas yang dijalankan dengan baik dan penuh amanah, akan memberikan hasil dan penilaian yang baik pula. Karakter entrepreneur lainnya yaitu berani mengambil resiko dan menyukai tantangan, serta memiliki jiwa kepemimpinan. Mental dan sikap leadership sangat penting agar mampu berkomunikasi dengan baik, mampu membuat rencana, manajemen, dan evaluasi dengan baik, serta suka terhadap saran dan kritik yang membangun. Karakter ini akan menjadikan muslimah yang memiliki sikap berorientasi pada masa depan yang berarti visioner serta memiliki persepsi dan cara pandang yang baik untuk masa depan.
Ditambah dengan adanya kegiatan keputrian yang dilaksanakan setiap hari jum’at dimana isi kegiatannya itu seputar perempuan dengan materi Alquran, Aqidah, Syariah dan lain sebagainya. Untuk membekali siswi karna yang namanya sekolah umum ada saja siswi yang tidak memakai jilbab, padahal dia seorang muslim, dengan kegiatan keputrian tersebut sedikit demi sedikit berproses dan sampe sekarang sudah tidak ada lagi siswi yang tidak memakai jilbab.
Metode yang digunakan dalam kegiatan keputrian tersebut yaitu Diskusi, Tanya jawab, Tutor teman sebaya dan lain sebagainya. Tujuan adanya kegiatan keputrian ini guru BK dan guru Agama berharap siswi-siswinya mampu menjaga dan membentengi diri dari perkembangan jaman yang semakin hari semakin bebas akibat kultur asing yang dengan mudahnya masuk ke negeri kita ini. Apalagi dalam sebuah hadits Rosulullah saw menyatakan bahwa
الْمَرْأَةُ عِمَادُ الْبِلاَدِ إِذَا صَلُحَتْ صَلُحَتِ الْبِلاَدُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَتِ الْبِلاَدُ
Wanita adalah tiang suatu negara, apabila wanitanya baik maka negara akan baik dan apabila wanita rusak maka negarapun akan rusak
D.    Analisis Terhadap Hasil Obscrvasi
            Berdasarkan hasil observasi kami di SMAN 1 Dukupuntang sudah diimplementasikan oleh pendidik kepada peserta didiknya, begitupun peserta didiknya sudah mampu mengaplikasikannya terhadap diri masing-masing. Pendidik yang ada di SMAN 1 Dukupuntang mampu memberikan motivasi kepada peserta didiknya salah satunya ibu Windari Pandanita dan guru keagamaan sekaligus pembina rohis yang mana keduanya itu selalu memberikan pelajaran kepada peserta didik bagaimana caranya menjadi seorang muslimah yang mampu menjaga dan membentengi diri dari perkembangan zaman yang semakin hari semakin bebas akibat kultur asing. Maka dari itu keduanya selalu memberikan pembelajaran khusus kepada peserta didik  perempuan yaitu adanya kegiatan keputrian yang dilaksanakan setiap hari Jumat dimana isi kegiatannya itu seputar keperempuanan dengan materi Alquran, Aqidah, Syariah dan yang lainnya.
Menurut Ibu Windari Pandanita kunci utama muslimah entrepreneur yaitu lakukan apa yang kamu bisa dan lakukan apa yang kamu punya artinya setiap peserta didik memiliki kelebihan masing-masing, berkarya sesuai dengan apa yang kita punya itulah kuncinya muslimah yang mandiri. Sedangakan menurut guru keagamaan yakni Ibu Rahma bahwa kunci utama muslimah enterpreneurship adalah
Wanita itu adalah tiangnya negara
Apabila wanita itu baik maka negaranya pun akan lebih baik, akan tetapi apabila wanita itu hancur maka negaranyapun akan hancur. Untuk itu sebagai pendidik muslimah itu harus menjadi titik tolak, terlebih khususnya lagi seorang guru agama Islam harus bisa menjadi contoh untuk peserta didiknya.









E.         KESIMPULAN
Dari apa yang telah kami paparkan dalam pembahasan diatas, kami dapat menarik kesimpulan sebagai berikut bahwa eduprenurship merupakan program pelatihan yang diperkenalkan kepada masayarakat umum; program pelatihan memperkenalkan konsep entrepenurship dengan dilengkapi contoh aplikasinya melalui proses pendidikan. Edupreneurship bukan hanya bertujuan menjadikan peserta didik sebagai pengusaha namun lebih kepada karakter edupreneur dalam bidang pendidikan, oleh karena  itu hasil dari pendidik harus mampu menanamkan dalam dirinya sebagai muslimah enterpreneurship agar mampu mencontohkan kepada peserta didik menjadi lebih baik. Muslimah entreprenurship adalah pendidik/ guru  perempuan yang menjadi aktor dalam lembaga pendidkan yang memiliki tantangan luar biasa untuk menjadi enterpreneur  yang profesional, yang mana sebagai muslimah enterpreneur itu mampu menunjukkan jati dirinya dengan personality dan karakteristik yang khas sebagai seorang muslim yang mampu menjalankan nilai-nilai keisilamannya, serta menjadi modal dasar dalam aktivitas usahanya.
Dengan demikian untuk mampu menyelesaikan tugas ini kami melakukan observasi di SMAN 1 Dukupuntang yang beralamat di Jl. Nyi Ageng Serang Desa Sindang Mekar Kec. Dukupuntang, Cirebon 45652. Dari sana kita mendapatkan informasi serta data-data yang diperlukan terkait materi yang akan dipelajari. Kami pun menemukan identitas SMAN 1 Dukupuntang dan khususnya pembahasan pokok kami yakni Muslimah Preneurship yang diterapkan oleh narasumber kami salah satu pendidik di sekoalah tersebut yaitu Ibu Windari dan ibu Rahma yang sudah mampu menanamkan jiwa Muslimah Preneurship dengan baik.







DAFTAR PUSTAKA

http;//pgmi.ipmafa.ac.id/2016/04/pentingnya-edupreneurship-bagi-mahasiswa.html/dikutip pada hari jum’at, 12 April 2019 pukul 14:50 WIB
Masyhuri taqiyudin. Buku Kewirausahaan Pendidikan Agama Islam. Hlm. 44-46.




LEMBAR DOKUMENTASI













[1] Taqiyudin Masyhuri. Buku Kewirausahaan Pendidikan Agama Islam. Hlm. 44-46
[2] http;//pgmi.ipmafa.ac.id/2016/04/pentingnya-edupreneurship-bagi-mahasiswa.html/dikutip pada hari jum’at, 12 April 2019 pukul 14:50 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar