LAPORAN OBSERVASI ENTREPRENEURSHIP PENDIDIKAN
Muslimah Preneurship
Disusun untuk
Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah
Entrepreneurship Pendidikan
Pada Jurusan
Pendidikan Agama Islam (PAI)
Tahun Akademik 2018/2019
Dosen Pengampu:
Dr. H.
Taqiyuddin Masyhuri, M.Pd.
Disusun Oleh Kelompok
4 :
Rini Nur Aeni (1608101011)
Prasetio (1608101035)
Dedeh Intan P (1608101038)
FAKULTAS ILMU
TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA
ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI
CIREBON
TAHUN AKADEMIK
2018/2019
A.
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta
didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan guna terciptanya seseorang yang berkualitas dan
berkarakter yang memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu
cita- cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di
dalam berbagai lingkungan bagi dirinya dan masyarakat. Maka dari itu pendidikan
menjadi bagian terpenting dalam kehidupan manusia.
Pendidikan sendiri banyak macamnya salah satu
diantaranya yaitu muslimah enterpreneurship. Pentingnya
pendidikan bagi muslimah tidak terlepas dari perannya yang sangat sentral dalam pendidikan anak-anak
kelak, artinya muslimah merupakan figur inti bagi pendidikan dalam ranah
domestik rumah tangga nya. Muslimah adalah ujung tombak pendidikan masyarakat
dalam mengembangkan budaya, sosial sastra, politik hingga agama. Peran muslimahpun
telah dicatat oleh sejarah yang mana
peran pendidikan itulah yang menjadi kekuatan besar dalam mengembangkan
peradaban umat, serta lemahnya
pendidikan akan berpengaruh besar pada lemahnya umat Islam.
Oleh karena itu sebagai pendidik
muslimah harus menjadi contoh bagi peserta didiknya, agar merekapun mampu mengubah
perkembangan zaman menjadi lebih baik. Apabila
pendidikan muslimah seorang pendidik lemah maka akan lemah pula pendidikan
muslimah bagi peserta didik .
B. Kajian Teoritis
Edupreneurship adalah gabungan dari dua kata, yaitu education
(pendidikan) dan preneurship (kewirausahaan), jadi eduprenurship
adalah program pelatihan yang diperkenalkan kepada masayarakat umum; program
pelatihan memperkenalkan konsep entrepenurship dengan dilengkapi contoh
aplikasinya melalui proses pendidikan. Preneurship atau kewirausahaan
adalah proses menciptakan suatu nilai yang berbeda, dengan mencurahkan waktu
dan upaya uang diperlukan, memikul resiko-resiko finansial, psikis dan sosial
yang menyertai, serta menerima penghargaan/imbalan/apresiasi dan kepuasan
pribadi. Sasaran eduprenership adalah education/ teacher sebagai pelaku prenership
bagaimana education/teacher menjadi pendidik/guru yang kreatif dan
produktif. Tenaga pendidik yang memiliki jiwa edupreneurship ataupun jiwa
entreprenership, seorang pendidik harus bisa menjadi seorang preneurship yang
hanadaldi bidang pendidikan namanya eduprenership.
Pembelajaran
dengan satuan edupreneurship sangatlah penting mengingan perkembangan IPTEK
begitu cepat yang menuntut pendidik harus selalu up to date. Para
pendidik tidak boleh Gaptek, sebab dengan menguasai IT seorang pendidik dengan
mudah berkreasi dalam proses belajar (PBM). Seorang pendidik tidak boleh kalah
dengan peserta didik, karena bisa jadi peserta didik lebih dahulu tahu
informasi pengetahuan via internet dari pada pendidik. Harapannya setiap
pendidik harus terlebih dahulu menyerap informasi serta mampu menyalurkan
kompetensi yang dimiliki. Disinilah seorang pendidik diuji untuk
keberhasilannya dalam melaksanakan PBM bagi peserta didik. Berbagai kiat
kreativitas yang produktif dari pendidik, maka keberhasilan mencetak sebuah kualitas
sangatlah sulit diraih.
Kenyataannya
masih banyak pendidik yang belum kreatif
dan produktif . padahal banyak cara untuk bisa menumbuh kembangkan kreativitas
dan produktifitas dari seorang pendidik. Jadi tidak hanya sebatas membelajarkan
seperti bentuk ceramah umum di depan kelas. Pendidik kreatif adalah pendidik
yang tak pernahpuas dengan apa yang disampaikannya, kepada pesertsa didik. Dia
berusaha menemukan cara-cara baru untuk menemukan potensi atau bakat unik
peserta didiknya. Baginya, setiap tahun harus ada kreativitas yang dikembangkan
dalam dirinya, sehingga materi yang disampaikannya tidak melulu itu-itu saja
setiap tahunnya.[1]
Karakteristik
enterpreneur yang sangat dibutuhkan oleh peserta didik antara lain percaya
diri, yakni keyakinan pada diri sendiri, kemandirian, semangat, ptimis dalam
hidup. Untuk menanamkan dan menumbuhkan mentalm enterpreur dalam diri peserta
didik terdapat beberapa tahap pencepaian yakni:
1.
Transformasi pola pikir pada suatu yang positif, pada
sikap dan motif untuk berubah kearah yang lebih baik.
2.
Transformasi cara berfikir, dari sekedar mengandalkan
logika menjadi pikiran yang kreatif dan inofatif, bahkan terkadang harus
berpikir dengan cara yang tidk lazim.
3.
Action ketika pola pikir sudah berubah dan cara berpikir
telah dibenahi tahap selanjutnya ialah beraksi yakni, menunjukan keteramilan
untuk mencari peluang dalam menuangkan kreativitas dan inovasi
Oleh
karena itu aplikasi edupreneurship arahnya ialah pembentukan mental dan jiwa
enterpreneur dalam upaya mencapai kesuksesan dalam bidang pendidikan.
Edupreneurship bukan bertujuan menjadikan peserta didik sebagai pengusaha namun
lebih kepada karakter edupreneur dalam bidang pendidikan, oleh karena itu hasil dari pendidik harus mampu menanamkan
dalam dirinya sebagai muslimah enterpreneurship agar mampu mencontohkan kepada
peserta didik menjadi lebih baik.
Muslimah
entreprenurship adalah
pendidik/ guru perempuan yang menjadi
aktor dalam lembaga pendidkan yang memiliki tantangan luar biasa untuk menjadi
enterpreneur yang profesional, yang mana
sebagai muslimah enterpreneur itu mampu menunjukkan jati dirinya dengan
personality dan karakteristik yang khas sebagai seorang muslim yang mampu
menjalankan nilai-nilai keisilamannya, serta menjadi modal dasar dalam
aktivitas usahanya. Dengan demikian seorang muslimah enterpreneur harus berani
melakukan perubahan yang dimulai dengan modal pengetahuan kemudian
diimplementasikan dalam inivasi-inovasi. [2]
Secara
teoritis manusia memiliki potensi yang sama sebagaimana dikemukakam para ahli.
Karakteristik itu akan muncul karena dipengaruhi oleh faktor-faktor internal
maupun eksternal manusia, konsep dasar enterpreneurship ditinjau dari sejarah
kehidupan Rasulullah adalah dibangun dengan integritas, loyalitas, profesional,
dan spiritual. Sejumlah karakteristik yang harus dilakukan oleh seorang
muslimah enterpreneurship diantaranya adalah kejujuran, kebenaran, keadilan,
cinta kepada Allah adalah prioritas, penyayang, dapat dipercaya, istiqamah dan
motivasi untuk membantu orang lain. Karakteristik muslimah enterpreneurship
menurut para ahli dan akademisi Muslim sebagai berikut :[3]
1. Takwa
sebagai kerangka kerja
2. Ibadah
kepada Allah SWT adalah prioritas
3. Moralitas
yang tinggi
4. Terpercaya
5. Konsen
terhadap kesejahteraan
6. Pengetahuan
yang luas
7. Peduli
terhadap lingkungan sosial
Selain itu
muslimah juga memiliki peran yang sangat signifikan yaitu Peranan wanita sholehah sebagai
istri sangat penting, istri yang sholeh dan berakhlak baik dapat menjaga
kehormatan keluarganya, dalam islam masalah keluarga merupakan salah satu bagian terpenting yang banyak
diatur. Untuk itu memilih calon istri ditekankan agar diutamakan agamanya,
karna seorang wanita itu akan menjadi contoh untuk anak-anaknya,serta
menjalankan syariat islam dalam keluarganya. Selain itu peranan seorang wanita yaitu menjadi
seorang istri yang mampu menjadi pendamping pemimpin baik pemimpin
keluarga atau pemimpin masyarakat ( suami ) yang mampu mengarahkan , dan mampu
mensuport serta saling mengingatkan.
Pembina kepribadian utama bagi anak pertama adalah ibu,
dalam agama islam kedudukan seorang ibu sangat tinggi, ibu adalah madrasah yang
pertama dan utama bagi anak, bahkan dikatakan oleh Nabi Muhammad s.a.w
sebagai berikut :
اَلْجَنَّةُ
تَحْتَ أَقْدَامِ الأُمَّهَاتِ
Artinya :
“syurga
itu terletak di bawah telapak kaki ibu”
C.
Kajian
Empiris
1.
Sejarah berdirinya sekolah SMAN 1 DUKUPUNTANG
Pada
hari jum’at tepatnya tanggal 12 April 2019, kami melakukan observasi ke SMA
Negeri 1 Dukupuntang yang beralamat di
Jl. Nyi Ageng Serang Desa Sindang Mekar Kec. Dukupuntang, Cirebon 45652. SMAN 1
Dukupuntang semula bernama SMA Negeri 2 Sumber, karena lokasi sekolah pada
waktu itu berada di wilayah Kecamatan
Sumber Kabupaten Cirebon. SMA Negeri 2 Sumber resmi berdiri berdasarkan Surat
Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah No. 479/C/Kep/1995
tanggal 1 September 1995.
Dalam
proses pembentukannya SMA Negeri 2 Sumber merupakan sekolah filial/kelas jauh
SMA Negeri 1 Sumber, yang pada waktu itu
Kepala Sekolahnya dijabat oleh Bapak Drs. Maskun Disastra. Pada tahun pelajaran
1993/1994 untuk pertama kalinya menerima siswa baru sebanyak 120 orang untuk
tiga kelas. Proses belajar mengajarnya bertempat di SMA Negeri 1 Sumber, dan
sebagai penanggung jawab hariannya adalah Bapak Drs. Aoh Riyadipraja. Sehingga
pada tahun pelajaran 1994/1995 semester 1 bulan Juni 1994 pembangunan gedung
SMA Negeri 2 Sumber telah rampung dan siap digunakan untuk kegiatan belajar
mengajar.
2.
Jumlah Peserta Didik
Jumlah
peserta didik di SMAN 1 Dukupuntang sebanyak 1021 kelas X sebanyak 383 siswa,
kelas XI 340 siswa, dan kelas XII 298 siswa, sedangkan jumlah peserta didik
berdasarakan program/jurusan yaitu jurusan IPA 626 siswa dan 395 siswa jurusan
IPS.
3.
Muslimah enterpreneurship di SMAN 1 Dukupuntang
Kami mewawancarai salah satu pendidik yangmana beliau
adalah seorang guru BK yaitu Ibu Windari
Pandanita, S.Pd M. M. Riwayat beliau, TK Bandung, SD Bandung, SMP
Bandung, SMA Cirebon, S1 Universitas Muhammadiyah Jakarta, dn S2 di Universitas
Muhammadiyah Cirebon.
Menurut Ibu Windari Pandanita, S.Pd M. M, dalam
perkembangan sebagai peserta didik terdapat 9 perkembangan salah satunya yaitu
kematangan peran sebagai laki-laki dan sebagai perempuan, dengan adanya
guru BK sebagai bengkelnya akhlak maka
bagaimana peran laki-laki sebagai laki-laki serta peran perempuan sebagai
perempuan sesuai perkembangan zaman, yang mana seorang laki-laki akan menjadi
seorang kepala keluarga dan perempuan akan menjadi ibu rumah tangga, disitulah
pengantar bagaimana sebagai seorang perempuan untuk menjaga moral, etika, dan
penampilan.
Beliau mengatakan bahwa menjadi muslimah enterpreneurship
itu adalah muslimah yang mandiri, yang dapat berkarya, dapat memunculkan
potensi dirinya karena setiap orang memiliki kelebihan maka harus dikembangkan,
selalu positif thinking, bahkan setiap perempuan itu harus lebih bisa eksis,
apapun itu harus menjadi seorang yang maksimal serta melakukan pekerjaan apapun
dengan ikhlas.
Beliau
selalu memberikan motivasi kepada peserta didik khususnya untuk perempuan agar
selalu semangat dengan apa yang mereka
punya dan apa yang mereka bisa. Perempuan itu bukan hanya sebagai dapur sumur
kasur saja akan tetapi menjadi perempuan itu harus kreatif dan inovatif.
Dengan
demikian adanya Pendidikan
Agama Islam, itulah dasar keseluruhan untuk menjadi muslimah enterpreneurship. Selain itu,
muslimah enterpreneurship harus memiliki karakter yang berorientasi pada tugas
dan hasil, maksudnya ialah sikap amanah dalam menjalankan pekerjaan sehingga
hasilnya akan memuaskan. Proses dan tugas yang dijalankan dengan baik dan penuh
amanah, akan memberikan hasil dan penilaian yang baik pula. Karakter
entrepreneur lainnya yaitu berani mengambil resiko dan menyukai tantangan,
serta memiliki jiwa kepemimpinan. Mental dan sikap leadership sangat
penting agar mampu berkomunikasi dengan baik, mampu membuat rencana, manajemen,
dan evaluasi dengan baik, serta suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
Karakter ini akan menjadikan muslimah yang memiliki sikap berorientasi pada
masa depan yang berarti visioner serta memiliki persepsi dan cara pandang yang
baik untuk masa depan.
Ditambah dengan adanya kegiatan keputrian yang
dilaksanakan setiap hari jumat dimana isi kegiatannya itu seputar perempuan
dengan materi Alquran, Aqidah, Syariah dan lain sebagainya. Untuk membekali
siswi karna yang namanya sekolah umum ada saja siswi yang tidak memakai jilbab,
padahal dia seorang muslim, dengan kegiatan keputrian tersebut sedikit demi
sedikit berproses dan sampe sekarang sudah tidak ada lagi siswi yang tidak
memakai jilbab.
Metode yang digunakan dalam kegiatan keputrian tersebut yaitu Diskusi,
Tanya jawab, Tutor teman sebaya dan lain sebagainya. Tujuan adanya kegiatan
keputrian ini guru BK dan guru Agama berharap siswi-siswinya mampu menjaga dan
membentengi diri dari perkembangan jaman yang semakin hari semakin bebas akibat
kultur asing yang dengan mudahnya masuk ke negeri kita ini. Apalagi dalam sebuah hadits Rosulullah saw
menyatakan bahwa
الْمَرْأَةُ عِمَادُ
الْبِلاَدِ إِذَا صَلُحَتْ صَلُحَتِ الْبِلاَدُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَتِ الْبِلاَدُ
Wanita adalah tiang suatu negara,
apabila wanitanya baik maka negara akan baik dan apabila wanita rusak maka
negarapun akan rusak
D. Analisis
Terhadap Hasil Obscrvasi
Berdasarkan hasil observasi kami di SMAN 1 Dukupuntang
sudah diimplementasikan oleh pendidik kepada peserta didiknya, begitupun
peserta didiknya sudah mampu mengaplikasikannya terhadap diri masing-masing.
Pendidik yang ada di SMAN 1 Dukupuntang mampu memberikan motivasi kepada
peserta didiknya salah satunya ibu Windari Pandanita dan guru keagamaan
sekaligus pembina rohis yang mana keduanya itu selalu memberikan pelajaran
kepada peserta didik bagaimana caranya menjadi seorang muslimah yang mampu
menjaga dan membentengi diri dari perkembangan zaman yang semakin hari semakin
bebas akibat kultur asing. Maka dari itu keduanya selalu memberikan
pembelajaran khusus kepada peserta didik
perempuan yaitu adanya kegiatan keputrian yang dilaksanakan setiap hari
Jumat dimana isi kegiatannya itu seputar keperempuanan dengan materi Alquran,
Aqidah, Syariah dan yang lainnya.
Menurut Ibu
Windari Pandanita kunci utama muslimah entrepreneur yaitu lakukan apa yang kamu
bisa dan lakukan apa yang kamu punya artinya setiap peserta didik memiliki
kelebihan masing-masing, berkarya sesuai dengan apa yang kita punya itulah
kuncinya muslimah yang mandiri. Sedangakan menurut guru keagamaan yakni Ibu
Rahma bahwa kunci utama muslimah enterpreneurship adalah
Wanita itu
adalah tiangnya negara
Apabila wanita
itu baik maka negaranya pun akan lebih baik, akan tetapi apabila wanita itu
hancur maka negaranyapun akan hancur. Untuk itu sebagai pendidik muslimah itu
harus menjadi titik tolak, terlebih khususnya lagi seorang guru agama Islam
harus bisa menjadi contoh untuk peserta didiknya.
E.
KESIMPULAN
Dari
apa yang telah kami paparkan dalam pembahasan diatas, kami dapat menarik
kesimpulan sebagai berikut bahwa eduprenurship merupakan program
pelatihan yang diperkenalkan kepada masayarakat umum; program pelatihan
memperkenalkan konsep entrepenurship dengan dilengkapi contoh aplikasinya
melalui proses pendidikan. Edupreneurship bukan hanya bertujuan
menjadikan peserta didik sebagai pengusaha namun lebih kepada karakter
edupreneur dalam bidang pendidikan, oleh karena
itu hasil dari pendidik harus mampu menanamkan dalam dirinya sebagai
muslimah enterpreneurship agar mampu mencontohkan kepada peserta didik menjadi
lebih baik. Muslimah entreprenurship adalah pendidik/ guru perempuan yang menjadi aktor dalam lembaga
pendidkan yang memiliki tantangan luar biasa untuk menjadi enterpreneur yang profesional, yang mana sebagai muslimah
enterpreneur itu mampu menunjukkan jati dirinya dengan personality dan
karakteristik yang khas sebagai seorang muslim yang mampu menjalankan
nilai-nilai keisilamannya, serta menjadi modal dasar dalam aktivitas usahanya.
Dengan
demikian untuk mampu menyelesaikan tugas ini kami melakukan
observasi di SMAN 1 Dukupuntang yang beralamat di
Jl. Nyi Ageng Serang Desa Sindang Mekar Kec. Dukupuntang, Cirebon 45652. Dari
sana kita mendapatkan informasi serta data-data yang diperlukan terkait materi
yang akan dipelajari. Kami pun menemukan
identitas SMAN 1 Dukupuntang dan
khususnya pembahasan pokok kami yakni Muslimah Preneurship yang diterapkan oleh narasumber
kami salah satu pendidik di sekoalah
tersebut yaitu Ibu Windari dan ibu Rahma yang sudah mampu menanamkan jiwa Muslimah Preneurship dengan
baik.
DAFTAR PUSTAKA
http;//pgmi.ipmafa.ac.id/2016/04/pentingnya-edupreneurship-bagi-mahasiswa.html/dikutip
pada hari jumat, 12 April 2019 pukul 14:50 WIB
https://www.academia.edu/27670629/MUSLIM_ENTREPRENEURSHIP_MEMBANGUN_MUSLIM_PRENEURS_CHARACTERwladge_Based_Economy_Antoni/
dikutip pada hari Jumat, 12 April 2019 pukul 14:56 WIB
Masyhuri
taqiyudin. Buku Kewirausahaan Pendidikan Agama Islam. Hlm. 44-46.
LEMBAR DOKUMENTASI
[1] Taqiyudin Masyhuri. Buku Kewirausahaan
Pendidikan Agama Islam. Hlm. 44-46
[2] http;//pgmi.ipmafa.ac.id/2016/04/pentingnya-edupreneurship-bagi-mahasiswa.html/dikutip
pada hari jumat, 12 April 2019 pukul 14:50 WIB
[3]https://www.academia.edu/27670629/MUSLIM_ENTREPRENEURSHIP_MEMBANGUN_MUSLIM_PRENEURS_CHARACTERwladge_Based_Economy_Antoni/ dikutip pada hari
Jumat, 12 April 2019 pukul 14:56 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar